Apa Perbedaan Pinjaman di Bank dan Peer to Peer Lending?

InvestingApa Perbedaan Pinjaman di Bank dan Peer to Peer Lending?

Apa Perbedaan Pinjaman di Bank dan Peer to Peer Lending?

Apa perbedaan pinjaman di bank dan peer to peer lending (P2P lending)? Ketika ingin membangun usaha impian tetapi tidak punya modal, Anda bisa meminjamnya lewat lembaga finansial baik itu di bank ataupun fintech.

Saat ini proses peminjaman uang untuk modal usaha semakin mudah dengan adanya fintech yang menawarkan pinjaman secara online. Salah satu program pinjaman modal usaha yang paling sering ditawarkan fintech adalah peer to peer lending.

Berbeda dengan meminjam uang ke bank dimana modalnya disediakan oleh pihak bank, pinjaman P2P lending berasal dari nasabah lain atau biasa disebut investor. Fintech yang berperan sebagai pihak ketiga ini menjadi penyalur antara investor dengan nasabah yang membutuhkan modal untuk membangun usahanya.

Sehingga program P2P Lending tidak hanya bermanfaat bagi nasabah yang ingin membuka usaha saja tetapi juga bermanfaat bagi nasabah yang ingin berinvestasi.

Baca juga: 2 Tipe Investasi Wajib Dicoba Untuk Pemula

Perbedaan Pinjaman di Bank dan Peer to Peer Lending

Lalu, bagaimana cara mengetahui lembaga finansial yang tepat untuk Anda? Ketahui perbedaan pinjaman di bank dan peer to peer lending sebagai berikut, sehingga Anda dapat membandingkan kedua prosedur dan memilih lembaga finansial yang tepat sesuai dengan kebutuhan usaha Anda.

Pinjaman Bank

Bank memiliki berbagai macam produk pinjaman, baik untuk memenuhi kebutuhan pribadi maupun sebagai modal usaha. Berikut kelebihan dan kekurangan dari meminjam uang untuk membangun usaha di bank.

1.  Produk Pinjaman Bervariasi

Produk pinjaman modal usaha yang ditawarkan bank bervariasi sesuai dengan kebutuhan calon debitur. Pinjaman yang dikhususkan untuk modal UMKM biasa disebut sebagai Kredit Untuk Rakyat (KUR). Kredit ini dapat dipinjam dalam jumlah kecil, sedang maupun besar. Program-program pinjaman modal usaha tersebut diantaranya adalah KUR Mikro dan KUR Retail.

2. Meminjam dalam Jumlah Besar

Jika bisnis Anda sudah berjalan dan dalam pengembangan bisnis yang membutuhkan modal lebih besar, Anda dapat mengajukan pinjaman ke bank dengan jumlah besar. Limit yang ditawarkan bank untuk modal usaha mencapai miliaran rupiah.

3. Suku Bunga Terjangkau

Rata-rata bunga pinjaman bank adalah 12-14% setahun, khusus suku bunga KUR per Januari 2020 rendah efektif 6% per tahun. Selain itu, ada kebijakan pengurangan pajak jika jumlah bunga yang harus dibayarkan masih tinggi untuk perkembangan bisnis Anda. Hal ini dikhususkan untuk pinjaman yang bunganya flat dan tidak berubah.

4. Pinjaman Jangka Panjang

Pinjaman di bank rata-rata bersifat jangka panjang, sehingga jumlah cicilan yang Anda bayarkan tiap bulannya bisa menjadi rendah. Bila Anda ingin melunasi hutang lebih cepat, ada denda yang harus dibayarkan.

5. Sulit Lolos Seleksi

Agar bisa meminjam ke bank, tentunya ada persyaratan yang harus Anda penuhi. Persyaratan-persyaratan itu diantaranya adalah data diri, bukti kepemilikan aset, perencanaan alokasi uang pinjaman dan informasi tentang usaha Anda.

Anda harus membuat perencanaan bisnis yang jelas dan mampu meyakinkan pihak bank untuk memberi pinjaman. Selain itu, bukti kepemilikan aset juga berpengaruh pada jumlah pinjaman dan hitungan bunga yang Anda harus bayar.

6. Pencairan Dana Lama

Bila pengajuan pinjaman Anda disetujui oleh bank, pencairan dana harus menunggu 14 hari kerja. Waktu pencairan ini memakan waktu lebih lama dibandingkan dengan mengajukan pinjaman ke peer to peer lending.

Peer to Peer Lending

Kemudahan bertransaksi menjadi daya tarik utama dari program peer to peer lending. Hanya dengan mendownload aplikasi fintech dan membuat akun, Anda sudah dapat mengajukan pinjaman modal usaha yang dibutuhkan. Berikut kelebihan dan kekurangan dari program P2P lending.

1. Persyaratan Mudah

Peer to peer lending adalah program pinjaman yang tidak membutuhkan jaminan. Selama Anda merupakan WNI dan memenuhi kelengkapan data yang dibutuhkan seperti informasi data diri, KTP, NPWP, memiliki data legalitas perusahaan dan rekening atas nama pribadi, maka Anda sudah bisa mengajukan pinjaman.

2. Kemudahan untuk Mengakses

Sistem operasional online dengan aplikasi membuat Anda dapat mengakses aplikasi fintech P2P kapan saja selama aplikasi tersebut ada di smartphone Anda dan memiliki internet data untuk mengaksesnya.

3. Limit Bervariasi

Sama seperti bank, P2P lending juga menawarkan limit pinjaman yang bervariasi. Masing-masing fintech lending menawarkan limit yang beragam mulai dari Rp500.000 hingga Rp 2 miliar. Bila Anda ingin melakukan P2P lending, bandingkan program-program yang ditawarkan dari masing-masing fintech terlebih dahulu. Sehingga Anda dapat memilih program yang paling cocok dengan kebutuhan usaha Anda.

4. Suku Bunga Terjangkau

Sebetulnya rata-rata bunga pinjaman di fintech lending yang mencapai 15-18% per tahun lebih tinggi dibandingkan dengan pinjaman bank. Tetapi karena jangka waktu pinjaman yang relatif pendek, membuat nasabah yang meminjam tidak terlalu keberatan dengan bunga 1%-2% tiap bulannya.

5. Pencairan Dana Cepat

Pencairan dana peer to peer lending jauh lebih cepat dibandingkan dengan pencairan dana di bank. Waktu pencairan hanya membutuhkan minimum dua hari kerja dan paling lama adalah 12 hari kerja. Sehingga tipe pinjaman ini cocok untuk Anda yang membutuhkan dana cepat.

6. Pinjaman Jangka Pendek

Karena sistemnya yang online, pinjaman peer to peer lending bersifat jangka pendek. Program-program yang ditawarkan dari berbagai perusahaan fintech rata-rata berjangka waktu 6 bulan sampai 2 tahun. Pastikan Anda dapat mengembalikan cicilan dengan jangka waktu yang telah ditentukan.

7. Banyak Fintech Ilegal

Ketika Anda ingin melakukan pinjaman P2P lending, Anda harus berhati-hati dalam memilih fintech yang tepat. Prospek tenor bunga yang relatif lebih tinggi dan kemudahannya diakses, membuat aplikasi fintech ilegal banyak beroperasi. Jadi, Anda harus memastikan bahwa fintech yang Anda gunakan sudah dapat izin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Melakukan Pinjaman ke Bank atau Peer to Peer Lending

Setiap perusahaan lembaga keuangan memiliki penawaran yang berbeda. Jika sebelumnya Anda sudah mengetahui tentang perbedaan pinjaman di bank dan peer to peer lending, kini Anda perlu menyimak persyaratan dan sistem hitungan bunga dari beberapa bank dan fintech Indonesia yang menawarkan program pinjaman terpercaya.

a. BCA

BCA memiliki beberapa layanan pinjaman modal usaha diantaranya Business Personal Loan (BPL), Kredit Investasi, Kredit Modal Kerja (KMK) dan Bank Generasi. Pilihan produk yang ditawarkan beragam sesuai dengan kebutuhan usaha dan BCA juga memberi alternatif pembayaran kepada debitur. Jangka waktu pengembalian pinjaman bervariasi mulai dari 3 bulan hingga tahunan.

Pinjaman di BCA ada yang harus diajukan langsung ke kantor bank terdekat, ada juga yang bisa diajukan secara online. Perlu atau tidaknya jaminan untuk meminjam disesuaikan dengan jumlah uang yang dipinjam. Untuk layanan BPL yang tidak membutuhkan agunan serta dapat diajukan online, memiliki suku bunga flat 0,89% tiap bulan dengan limit pinjaman Rp100 juta dengan tenor setoran 3 tahun.

Syarat dan ketentuan mengajukan pinjaman ke BCA:

–        Minimal berumur 17 tahun atau sudah menikah

–        Membawa fotokopi KTP

–        Fotokopi NPWP

–        Fotokopi surat jaminan

–        Fotokopi Akta Nikah

–        Fotokopi Kartu Keluarga

b. Mandiri

Pinjaman modal usaha bank Mandiri berupa Kredit Usaha Rakyat (KUR). KUR yang ditawarkan bank Mandiri terdiri dari tiga produk, KUR Mikro, KUR Retail dan KUR TKI. Rata-rata limit pinjaman yang diberikan berkisar Rp25 juta hingga Rp500 juta dengan tenor setoran 3-5 tahun. Suku bunga KUR dari bank Mandiri efektif 6% per tahun.

Syarat dan ketentuan mengajukan pinjaman ke bank Mandiri:

–        Minimal berumur 21 tahun atau sudah menikah

–        Calon debitur tidak memiliki kredit atau

–   Bisa sedang menerima kredit/pembiayaan yaitu KUR pada penyalur yang sama, kredit kepemilikan rumah, kredit/leasing kendaraan bermotor, kartu kredit, dan resi gudang dengan kolektibilitas lancar.

–        Tidak masuk daftar hitam nasional

–        Maksimum berumur 60 tahun saat pelunasan

c. BNI

Produk pinjaman modal usaha yang ditawarkan BNI adalah KUR dan Kredit BNI Wirausaha. Hampir sama dengan bank Mandiri, KUR BNI menawarkan limit pinjaman Rp25 juta hingga Rp500 juta yang dapat dicicil sampai 60 bulan. Sedangkan Kredit BNI Wirausaha memberi jumlah pinjaman yang lebih besar mencapai Rp1 miliar dengan maksimum cicilan 60 bulan dan suku bunga rendah 9,95% efektif per tahun.

Syarat dan ketentuan mengajukan pinjaman ke BNI:

–        Minimal berumur 21 tahun atau sudah menikah

–        Khusus UMKM

–        Memiliki surat izin usaha mikro

–        Fotokopi KTP & NPWP

d. Akseleran

Akseleran merupakan aplikasi fintech yang menawarkan peer to peer lending dengan jumlah pinjaman bervariasi. Sudah memiliki izin dari OJK, rata-rata tenor cicilan pinjaman adalah dua sampai dengan empat bulan.

Namun jika Anda membutuhkan waktu yang lebih lama, Anda dapat memilih pinjaman dengan tenor enam bulan ke atas. Suku bunga P2P lending di Akseleran berkisar 11% – 21 % setahun. Bila Anda tertarik menjadi investor P2P lending, minimal investasi yang harus dikeluarkan sejumlah Rp100.000.

Syarat dan ketentuan mengajukan P2P lending di Akseleran:

– Bisnis minimal sudah berjalan 1 tahun

– Sudah dapat mencetak laba bersih dalam 1 tahun terakhir

– Memberikan laporan keuangan bisnis 3 bulan terakhir

– Membuat proposal peminjaman

e. KoinWorks

Sebagai aplikasi fintech P2P lending, KoinWorks menawarkan pinjaman modal usaha mulai dari Rp10 juta hingga Rp250 juta dengan piliha tenor 6 bulan, 12 bulan, 18 bulan dan 24 bulan. Suku bunga yang harus dibayarkan dari meminjam lewat P2P lending KoinWorks berkisar 0,75% – 1,68% per bulan.

Jika Anda ingin menjadi investor P2P lending, minimal modal yang dikeluarkan sebesar Rp100.000 dengan EAR mulai dari 18% per tahun. Sehingga pengembalian yang didapatkan investor cukup tinggi.

Syarat dan ketentuan mengajukan P2P lending di KoinWorks:

–        WNI minimal berumur 21 tahun

–        Tidak memiliki hutang yang tidak terlunasi

–        Bisnis sudah berjalan minimal 2 tahun

–        Area bisnis berada di Jabodetabek

–        Memberikan informasi dasar usaha dan informasi keuangan usaha

f. Amartha

Perusahaan fintech Amartha melayani pinjaman untuk usaha mikro mulai dari Rp1,5 juta dan disebarkan secara produktif ke tempat tinggal debitur ke berbagai pedesaan di Indonesia. Berdiri sejak 2010, Amartha telah memiliki izin OJK dan mendapatkan berbagai macam penghargaan.

Sedikit berbeda dibandingkan dengan fintech lain, dikarenakan debiturnya adalah mitra Amartha yang berada di desa, fintech ini lebih dikhususkan bagi orang yang ingin menjadi investor. Investor bisa mendapatkan keuntungan mencapai 15% per tahun dengan cashflow mingguan yang dapat dicairkan kapanpun. Modal pendanaan di Amartha juga lebih besar dibandingkan dengan fintech lain mulai dari Rp3 juta.

Photo by Ruben Hutabarat on Unsplash



Post comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Cart Item Removed. Undo
  • No products in the cart.